Published december 12, 2021 by Jagoan website

Materi peran Database Manajemen Sistem dalam pengambilan keputusan

PERAN DATA BASE MANAJEMEN SISTEM DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KEPALA SEKOLAH



PENDAHULUAN 

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai berbagai macam aktivitas berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan. Ada berbagai macam kegiatan yang mencerminkan pelaksanaan pendidikan mulai dari yang bersifat pengelolaan dan administratif sampai yang bersifat teknis pembelajaran. Sebagaimana lembaga pada umumnya, sekolah membagi kegiatan ini ke dalam bagian-bagian atau unit-unit tertentu yang mana terdapat peran-peran dari para pemangku jabatan di sekolah sebagai pihak yang menjalankan kegiatan tersebut sesuai posisinya masing-masing. Mulai dari guru, petugas TU, kepala sekolah dan jajaran yang ada memiliki andil dalam setiap kegiatan di sekolah. Kegiatan-kegiatan tersebut secara berkesinambungan membangun sekolah menjadi organisasi yang dapat mewujudkan visi dan misi yang dimilikinya dengan baik. Standar Pengelolaan Pendidikan yang menjelaskan bahwa “Setiap sekolah/madrasah dipimpin oleh seorang kepala sekolah/madrasah”. Kepala sekolah berwenang untuk kegiatan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan yang bersifat final. Artinya, keputusan itu merupakan kegiatan akhir sebelum diimplementasikan menjadi programprogram sekolah. Oleh karena itu yang berperan dalam pengambilan keputusan ialah kepala sekolah sebagai manajer di sekolah. Pengambilan keputusan yang tepat akan sangat membantu untuk penyelesaian problematika yang berkaitan dengan proses pencapaian tujuan sebuah sekolah. Dalam proses pengambilan keputusan, kepala sekolah membutuhkan informasi. Informasi yang jelas dan komplit akan memudahkan kepala sekolah dalam pemecahaan masalah secara efektif dan efisien. Sistem informasi yang dikelola dengan baik
merupakan aset terbesar bagi sekolah. Kepala sekolah dalam prosesnya mengambil keputusan sangat bergantung pada sistem informasi yang terkelola dengan baik. Dalam peraturan mentri Pendidikan nasional nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan (Permendiknas Nomor 19, 2007) dijelaskan bahwa dalam pengelolaan pendidikan terdapat kegiatan pengelolaan sistem informasi dalam bentuk sistem informasi manajemen.

1. Sekolah/ Madrasah 
    a) Mengelola sistem informasi manajemen yang memadai untuk mendukung administrasi                            pendidikan  yang efektif, efisien dan akuntabel; 
    b) Menyediakan fasilitas informasi yang efisien, efektif dan mudah diakses; 
    c) Menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan untuk melayani permintaan informasi                      maupun pemberian informasi atau pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan pengelolaan                   sekolah/madrasah baik secara lisan maupun tertulis dan semuanya direkam dan                                         didokumentasikan; 
    d) Melaporkan data informasi sekolah/madrasah yang telah terdokumentasikan kepada Dinas                      Pendidikan Kabupaten/Kota

2. Komunikasi antar warga sekolah/madrasah di lingkungan sekolah/madrasah dilaksanakan secara efisien dan efektif”. 
        Saat ini sekolah sudah mulai membangun Sistem Manajemen Data base Sekolah. (Herawan Hayadi et al., 2018) menyatakan data base adalah “The database is the part that contains all the facts, both the initial facts at the time the system starts operating and the facts obtained at the time of conclusion are being implemented. Aplikasi manajemen database sekolah didefinisikan sebagai sebuah program yang ditujukan untuk kemajuan lembaga sekolah, untuk penyelesaian masalah dengan pengunan sumber daya secara efektif melalui sistem berkas terpadu yang dirancang untuk meminimalkan pengulangan. data. Dengan adanya sistem manajemen database sekolah diharapakan akan mempermudah kepala sekolah dalam menginput, mengolah dan memanfaatkan data yang ada guna pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Sekolah yang bermutu dapat kita lihat dari prestasi-prestasi yang diraihnya. Selain itu program-program yang dijalankan juga mendukung peyelenggaraan kegiatan pendidikan. Hal ini merupakan implikasi yang dapat diperoleh sekolah dari penerapan sistem informasi manajemen pendidikan yang baik khususnya bagi kepala sekolah dalam mengambil keputusan yang tepat dan dapat diimplementasikan sebagai sebuah kebijakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Sabandi dan Vindi (sabandi ahmad; vindi gustiandra, 2019) “Sistem Informasi Manajemen Akademik adalah segala macam hasil interaksi antara elemen di lingkungan akademik untuk menghasilkan informasi yang kemudian dijadikan landasan pengambilan sebuah keputusan, melaksanakan tindakan, baik oleh pelaku proses itu sendiri maupun dari pihak luar sekolah”. Tujuan tulisan ini adalah untuk mengkaji peran data base manajemen sistem dalam pengambilan keputusan oleh kepala sekolah. Bahan tulisan ini merupakan kajian beberapa referensi yang relatif terkini terkait dengan data base manajemen sistem dan pengambilan keputusan.

Pengertian Data base Manajemen Sistem



        Data base adalah sistem file komputer yang menggunakan cara pengorganisasian tertentu, yang dimaksudkan untuk mempercepat pembaharuan masing-masing record, serta pembaharuan secara serempak atas record terkait, juga untuk mempermudah dan mempercepat akses terhadap seluruh record lewat program aplikasi, serta akses terhadap seluruh record lewat program aplikasi, serta akses yang cepat terhadap data yang tersimpan yang harus digunakan secara bersama-sama untuk dibaca guna penyusunan laporan-laporan rutin atau khusus. Manajemen file mengandung arti bahwa data base memiliki suatu tempat yang terstruktur sehingga memungkinkan program untuk menggabungkan berbagai data, record, file yang ada dalam database. Manajemen file ialah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Manajemen file harus dipahami oleh pengelola data base sehingga struktur data base yang berisi data, record, file yang ada dalam database dapat memberikan kemudahan bagi pemakai. Data base mempermudah dalam pemutakhiran cepat dari masing-masing record dan dalam pemutakhiran serempak artinya data base memungkinkan adanya suatu entri masukan yang akan dapat memperbaharui semua record yang terkait dengan suatu transaksi secara serempak. Mempermudah akses terhadap semua record lewat seluruh program aplikasi berarti bahwa definisi data standar memungkinkan, program aplikasi untuk menunjang aktivitas setiap fungsi manajemen antara lain : manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen operasisonal dan manajemen personalia. Akses dapat dilakukan secara cepat terhadap semua data yang tersimpan didalam database sehingga dapat memberikan kemudahan ketika membuat laporan ataupun mengambil keputusan.

Personil Dalam Data Base Manajemen Sistem

Terdapat beberapa personel penting yang berkaitan dengan basis data 

1) Administrator Basis Data Spesialis informasi yang ahli dalam mengembangkan, menyediakan, dan        mengamankan basis data adalah administrator basis data (database administrator DBA).                          Administrator basis data memiliki tanggung jawab teknis maupun manajerial atas sumber daya basis      data. Administrator basis data mengawa seluruh aktivitas basis data. Mereka harus memiliki keahlian      manajerial maupun, keahlian teknis yang tinggi. Selain itu, administrator basis data harus memahami      operasi bisnis perusahaan, karena keputusan-keputusan dalam bidang operasional sebagian besar            akan didorong oleh isi basis data. Tugas-tugas DBA dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
  1.  Perencanaan basis data mencakup bekerja dengan manajer-manajer area bisnis dalam mendefinisikan kebutuhan data perusahaan.Selain itu, DBA memainkan peran penting dalam memilih peranti keras dan peranti lunak system manajemen basis data. 
  2. Implementasi basis data terdiri atas pembuatan basis data untuk mengikuti spesifikasi dari system manajemen basis data yang dipilih, maupun menyiapkan dan melaksanakan kebijakan dan prosedur bagi pengguna basis data. 
  3. Operasi basis data meliputi penawaran program-program pendidikan bagi para pengguna basis data dan memberikan bantuan jika dibutuhkan. 
  4. Keamanan basis data meliputi pengawasan aktivitas basis data dengan menggunakan angka statistic yang diberikan oleh system manajemen basis data. Selain itu, system manajemen basis data memastikan basis data tetap aman.
 2) Programmer Basis Data

Programmer basis data menunjukkan spesialisasi dan seleksi tingkat tinggi. Salah satu alasannya adalah basis data merupakan pusat penyimpanan fakta bagi perusahaan. Jika terjadi kesalahan pemrogaman di dalam basis data, maka konsekuensinya akan dapat dirasakan oleh pengguna dalam jumlah yang sangat besar. Programer basis data diminta untuk membuat kode computer pemrosesan data yang efisien.

3) Pengguna Akhir Pengguna akhir tidak dapat diabaikan sebagai personel penting yang berinteraksi dengan basis data. Mereka membuat laporan dan formulir, memberikan query kepada basis data, dan menggunakan jawaban dari pertanyaan basis data mereka untuk pengambilan keputusan yang akan memengaruhi perusahaan dan unsur pokok lingkungannya.

Kelebihan Pengunaan Data Base Manajemen Sistem

1) Mengurangi pengulangan data. Jumlah data akan dikurangi, dibandingkan dengan ketika file-file computer disimpan secara terpisah untuk setiap aplikasi computer. Data yang sama di antara file-file, dalam suatu system manajemen basis data relasional, digunakan untuk membentuk relasi implicit di antara data. 
2) Mencapai independensi data. Spesifikasi data disimpan dalam basis data itu sendiri daripada di setiap program aplikasi 
3) Mengambil data dan informasi dengan cepat. Relasi logis dan bahasa query terstruktur memungkinkan pengguna menarik data dalam hitungan detik atau menit dibandingkan dengan berjam-jam atau berhari-hari jika mengambil data dengan menggunakan bahasa pemrograman tradisional seperti COBOL atau Java. 
4) Keamanan yang lebih baik. DBMS mainframe maupun computer mikro dapat memiliki tingkat pengamanan keamanan yang berlapis seperti kata sandi, direktori pengguna, dan enkripsi.

Pengertian Pengambilan Keputusan 

Menurut Rochaety (Rochaety, Eti, 2009), pengambilan keputusan merupakan sebuah hasil, jawaban, dan proses pemilihan, serta usaha mengakhiri proses berpikir. Hasil dari pengambilan keputusan ialah keputusan (decision). Pengambilan keputusan menekankan kepada ketepatan dalam pemilihan alternatif-alternatif keputusan yang ada. Hal ini dikarenakan pengambilan keputusan memiliki pengaruh dan dampak terhadap kelangsungan organisasi sekolah. 

Robbins menjelaskan bahwa pengambilan keputusan merupakan serangkaian proses pemilihan alternatif melalui tahap identifikasi masalah, pemilihan solusi, dan evaluasi keefektifan solusi terpilih. Pengambilan keputusan secara sederhana digambarkan sebagai sebuah pemilihan di antara alternatif.

Menurut Kamaluddin (Kamaluddin, 2007) faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yaitu : 
1) Keadaan intern organisasi Keadaan-keadaan yang ada dalam organisasi yang mempengaruhi pengambilan keputusan yaitu sumber dana yang tersedia, kemampuan karyawan, kelengkapan peralatan, dan struktur organisasi.
 2) Tersedianya informasi yang diperlukan Informasi yang tersedia pada suatu organisasi bersumber dari intern organisasi dan ekstern organisasi. Dalam pemecahan masalah harus diketahui informasi terkait penyebab terjadinya masalah dan akibat yang akan terjadi apabila masalah tersebut dipecahkan. Untuk itu informasi yang tersedia haruslah informasi yang baik dan tepat. 
3) Keadaan ekstern organisasi Keadaan ekstern organisasi menjadi faktor tersendiri yang mempengaruhi pengambilan keputusan. Hal ini disebabkan karena keadaan eksternal organisasi memiliki unsur-unsur dan kekuatan-kekuatan yang berdampak besar bagi intern organisasi. Untuk itu manajer harus mampu mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, mendiagnosis dan bereaksi terhadap kekuatan-kekuatan lingkungan eksternal. 
4) Kepribadian dan kecakapan pengambilan keputusan Tidak bisa dipungkiri bahwa kepribadian dan kecakapan seseorang turut mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Hal ini terkandung pada penilaian, kebutuhan, tingkat inteligensi, kapasitas, kapabilitas, dan keterampilan yang ada pada diri seseorang. Nilai-nilai tersebut dapat tercermin pada hasil pengambilan keputusan yang dilakukan. 

Peran Data Base Manajemen Sistem Dalam Pengambilan Keputusan 

Kepala sekolah merupakan figur di dalam lingkungan sekolah yang memiliki fungsi tertentu. Dalam pencapaian tujuan pendidikan, kepala sekolah merupakan seorang pemimpin yang dituntut dapat mengarahkan seluruh komponen sekolah agar dapat meraih tujuan yang telah ditetapkan. Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin memiliki fungsi pengambilan keputusan. Kepala Sekolah sebagai pemimpin dituntut untuk dapat mengambil keputusan yang menyangkut urusan sekolah. Setidaknya ada tiga keputusan yang diambil dalam rangka menjalankan fungsi kepemimpinan kepala sekolah yaitu mengambil keputusan bersama tenaga kependidikan di sekolah, mengambil keputusan untuk internal sekolah dan mengambil keputusan untuk kepentingan eksternal sekolah. Setiap keputusan yang diambil tentunya membutuhkan informasi yang relevan dan informasi yang relevan ini didapat dari pemanfaatan sistem data base yang baik. Kepala sekolah juga menggunakan peranan sistem database pendidikan dalam menentukan apa langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Hal ini dilakukan guna mencari solusi dari setiap masalah di sekolah yang harus dicarikan jalan keluarnya. Kerap kali kepala sekolah memantau informasi melalui sarana yang tersedia di sekolah. Sistem informasi database yang ada memberikan kemudahan bagi kepala sekolah untuk mempercepat pengaksesan informasi sehingga berbagai tahap yang harus ditempuh dalam pengambilan keputusan dapat dilalui dengan cara yang cepat.

 Kesimpulan


 Basis data atau juga disebut database artinya berbasiskan pada data, tetapi secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan informasi. Menggabungan Database Management System (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem Basis Data. Komponen dasar dalam pembuatan basis data dengan adanya data, hardware, software, dan user. Informasi yang tersimpan dalam basis data membantu kepala sekolah dalam memperoleh informasi secara efektif dan efisien yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang tepat merupakan langkah penting dalam mencapai tujuan/ visi, misi sekolah. 

Saran 

1. Data base manajemen sistem adalah sistem yang sangat penting untuk sebuah sekolah, jadi sudah selayaknya setiap sekolah memiliki sistem ini. 
2. Data base manajemen sistem yang baik harus didukung oleh manusia yang bisa mengaplikasikannya dengan baik. Jadi peningkatan kemampuan sumber daya manusia perlu ditingkatkan. 
3. Data base manajemen sistem juga membutuhkan sarana prasarana yang menunjang dalam menjalankan sistem tersebut, maka sekolah perlu mengadaaan sarana prasarana tersebut.