Published maart 30, 2023 by Jagoan website

JUDUL SKRIPSI PERANCANGAN 3D MODELING DAN RINGGING KUPU- KUPU SEBAGAI ASET WISATA TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG

 PERANCANGAN 3D MODELING DAN RINGGING KUPU-

KUPU SEBAGAI ASET WISATA TAMAN NASIONAL 

BANTIMURUNG BULUSARAUNG

JUDUL HALAMAN

 

ANDI RIZALDI PRATAMA

13120180019

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2022

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan keindahan sebagai potensi alam untuk dijadikan sumber belajar 

yang ada di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung atau sering disebut TN 

Babul adalah satu-satunya kawasan pelestarian alam untuk perlindungan bentang 

alam karst di Indonesia. Terletak di lokasi pada Sulawesi Selatan tepatnya di 

wilayah Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), telah 

ditetapkan pemerintah sebagai salah satu wilayah pelestarian kupu-kupu. TN 

Babul ini di dirikan pada tahun 2004 melalui Surat Keputusan dari Menteri 

Kehutanan No. SK.398/Menhut-II/2004. Taman Nasional Bantimurung 

Bulusaraung memiliki luas lahan ± 43.750 Ha, terdapat kawasan habitat kupu-

kupu yang termasuk kedalam Bioregion Wallace yang secara geologis yang 

menjadi habitat campuran antara Oriental dan Australia. Menurut Wallace (1856) 

tercatat setidaknya 247 jenis kupu-kupu di kawasan ini sehingga kawasan ini 

dijuluki The Kingdom Of Butterfly [1].

Kawasan TN Babul sangat banyak terdapat keanekaragaman jenis, sehingga 

menarik untuk diteliti serta dapat dijadikan sumber belajar. Potensi yang 

dikembangkan di TN Babul adalah kupu-kupu [2]. Kupu-kupu adalah kelompok 

serangga yang berasal dari super family Papilionoidea dengan ciri khas warna 

sayap yang cerah dan bentuk tubuh panjang dan langsing. Keindahan kupu-kupu 

yang cantik dan unik menjadikannya diminati banyak kolektor [3]. Penagkapan 

kupu-kupu yang tidak terkendali dapat menjadi ancaman tersendiri bagi eksistensi 

kupu-kupu di alam bebas . 

Ancaman tersebut menjadi salah satu faktor yang mendasari pemerintah 

menetapkan beberapa jenis kupu-kupu sebagai satwa liar yang dilindungi. 

Preraturan ini telah direvisi dengan dikeluarkannya Peraturan Mentri Lingkungan 

Hidup dan Kehutanan No.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang jenis 

tumbuhan dan satwa yang dilindungi, dengan adanya aturan baru tersebut maka 

jumlah jenis kupu-kupu yang dilindungi bertambah menjadi 5 jenis yaitu Cethosi

Amyrina, Troides Haliphron, T.Helena, T.Hipolytus dan Trioides 

Oblongomaculatus sebagai jenis kupu-kupu yang dilindungi. Mendukung upaya 

perlindungan spesies kupu-kupu, peredaran jenis kupu-kupu diatur sesuai 

peraturan perundangan yang berlaku. Penerbitan penangkapan, peredaran, dan 

penjualan kupu-kupu di kawasan Bantimurung dan sekitarnya merupakan bagian 

dari kegiatan pengamanan dan perlindungan kawasan. Upaya konservasi tidak 

akan lengkap tampa ada dukungan dari pihak, terutama masyarakat setempat.

Hasil survei dan wawancara kepada bapak Tajuddin mengatakan 

tereksposnya kekayaan dan keindahan alam Bantimurung telah mengundang 

banyak minat masyarakat luas. Sehingga, kupu-kupu menjadi bahan baku 

pembuatan souvenir yang diperjualbelikan sebagai cindra mata seperti gantungan 

kunci, bingkai pajangan, pin, hingga aksesoris smartphone. Namun, semakin 

banyak orang-orang ramai berwisata ke Bantimurung, habitat asli kupu-kupu 

mulai tidak terlihat berterbangan disekitar TN Babul. Kawasan kupu-kupu yang 

menjadi ikon khas di Bantimurung juga sudah mulai mendekati kepunahan karena 

semakin banyak usaha perdagangan souvenir kupu-kupu yang diawetkan.

Penelitian [4] mengkaji aspek sosiopsikologis perilaku pembelian souvenir 

yang bahkan terjadi pada spesies kupu-kupu yang dilindungi di TB Babul. 

Pengunjung dapat mempengaruhi keberlanjutan wisata mupun populasi kupu-

kupu. Hal ini terkait dengan pengetahuan/peraturan tentang satwa yang dilindungi, 

sebanyak 73,8% responden wisatawan mengaku tidak mengetahui adanya 

peraturan yang melarang penangkapan kupu-kupu dilindungi. Demikian pula 

80,7% responden pedagang souvenir mengaku tidak mengetahui peraturan yang 

melarang perdagangan kupu-kupu. Sayangnya, tidak ada informasi yang diakses 

di taman mengenai tindakan hukum yang diambil untuk melestarikan kupu-kupu. 

Belum masksimalnya penyebaran informasi kupu-kupu sebagai satwa liar 

yang dilindungi di TN Babul. Banyaknya usaha perdagangan souvenir dan 

membengkaknya jumlah pengunjung membuat kupu-kupu berada pada titik 

kepunahan. Hal ini, kurangnya informasi yang didapat oleh wisatawan dan 

pedagang souvenir yang dilindungi dapat di perjualbelikan [5]. 

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis membuat penelitian dengan 

judul “Perancangan 3D Modeling Dan Rigging Kupu-Kupu Sebagai Aset Wisata 

Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung”. Hasil yang diharapkan penelitian ini 

yaitu membuat asset 3D kupu-kupu yang tergolong satwa liar dilindungi. 

Memanfaatkan asset 3D sebagai penyebaran informasi kepada wisatawan dan 

pedangan souvenir kupu-kupu. Oleh karena itu, TN Babul harus membangun 

praktik manajemen pengunjung untuk mengamankan pariwisata, termasuk 

kegiatan perdagangan kupu-kupu untuk memberikan manfaat sosial dan ekonomi, 

dengan tetap menjaga populasi kupu-kupu dan kelesterian lingkungan. 

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka terdapat beberapa rumusan masalah yaitu:

1. Bagaimana membuat Perancangan 3D Modeling Dan Ringging Kupu-Kupu 

Sebagai Aset Wisata Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung?

2. Bagaimana menerapkan metode 3D Modeling Dan Ringging dalam pembuatan 

aset kupu-kupu pada kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dapat disimpulkan berdasarkan rumusan masalah 

adalah sebagai berikut:

1. Memudahkan proses pembuatan asset kupu-kupu 3D sehingga dapat 

menampilkan objek 3D secara virtual. 

2. Penilaian yang dilakukan wisatawan untuk mendapatkan hasil tampilan objek 

3D yang bersifat subjektif dengan menggunakan metode 3D Modeling Dan 

Ringging.

D. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang diatas dalam penelitian ini, maka 

penulis memberikan batasan yaitu:

1. Menggunakan aplikasi Blender sebagai peranglunak pembuatan animasi 3D.

2. Proses Modeling dan Rigging menggunakan Animal Metarig yang tersedia pada 

Blender. 

3. Gerakan yang diimplementasikan adalah gerakan dasar yang dilakukan seperti 

terbang dan hinggap di bunga. 

E. Manfat Penelitian

1. Manfaat Bagi Penulis

Menambah, mengembangkan wawasan keilmuan dan meningkatkan 

pemahaman terhadap pentingnya pengembangan teknologi. Serta dapat 

mengimplementasikan pengetahuan, skill dan inovasi yang telah didapatkan di 

bangku perkuliahan sehingga menjadi mahasiswa aktif, kreatif dan inovatif 

yang peka terhadap masalah pada lingkungan sekitar.

2. Manfaat Bagi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung

Menjawab permasalahan yang dihadapi serta dapat memberikan 

kemudahan dalam melakukan promosi penyebaran sistem informasi kepada 

wisatawan. Perancangan aset 3D kupu-kupu diharapkan dapat menjadi solusi 

alternatif dan dapat diimplementasikan saat promosi wisata dan presentasi di 

luar kota, daerah dan negara sehingga tidak membawa kupu-kupu bentuk nyata 

tetapi membawa objek kupu-kupu 3D virtual.

3. Manfaat Bagi Dunia Akademik

Menjadi sumbangsi kapada mahasiswa secara umum dan terkhusus di 

Universitas Muslim Indonesia. Menambah referensi dan literatur sebagai bahan 

penelitian lanjutan dimasa yang akan datang serta sebagai bahan tolak ukur 

kemampuan mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu.

BAB II LANDASAN TEORi

A. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian Terkait

Semakin menurunnya populasi badak dan harimau di Indonesia menjadi 

perhatian serius dari pemerhati lingkungan. Hasil yang dicapai penulis berhasil 

membuat dua desain karakter uang terdiri dari karakter Baja yang berupa badak 

gemuk dan karakter Matra kecil dan imut. Manfaat dari desain karakter dan 

rigging sebagai media yang dapat meningkatkan popularitas satwa Badak Jawa 

dan Harimau Sumatera, selain itu juga dapat menambah pengetahuan tentang 

cara mendesain dan me-rigging karakter 3D [6].

Perancangan modelling dan animasi 3D interior rumah ini menggunakan 

software 3Ds Max untuk merancang rumah dan pembuatan animasi, sedangkan 

untuk software Wondershare Filmora berfungsi untuk mengedit video dan 

pemberian sound animasi agar lebih menarik. Pembuatan animasi 3D harus 

diperlukan desain objek yang teliti agar sesuai denah rancangan untuk 

menghasilkan animasi yang sesuai storyboard. Hasil perancangan modelling

dan animasi 3D interior rumah menggunakan aplikasi 3Ds max ini dapat 

membantu masyarakat mencari referensi rumah menjadi lebih menarik [7].

Pembuatan animasi 3D terdapat proses yang disebut rigging. 

Menggunakan sepuluh karakter dan beberapa gerakan sebagai bahan pengujian. 

Metode pengujian yang digunakan terdiri dari jumlah keyframe yang dipakai 

dalam membuat sebuah gerakan, jumlah objek yang diberikan keyframe dan 

waktu yang dibutuhkan dalam membuat sebuah gerakan. Hasil dari pengujian 

membuktikan bahwa karakter yang menggunakan rigging dapat membuat 

proses animating menjadi lebih efektif [8].

Dalam Ringging karakter, penting mengutahui stuktur tulang yang akan 

disusun, sebagai penganimasian baik manual maupun motion capture. 

Percancangan rigging karakter khusus saat pra produksi, agar saat produksi 

dapat jalankan dengan baik. Mempelajari merancang/membangun sebuah 

rigging karakter untuk motion capture yang baik yang dapat digerakkan 

menjadi sebuah animate yang terlihat nyata [9]. 

Efek visual dalam proses terkomputerisasi dimana gambar atau model 

objek dibuat dan dimanipulasi yang melibatkan pembuatan efek suara digiral 

dan khusus komputer. Model 3D yang diberi VFX akan memberikan tampilan 

visual yang terlihat nyara. Salah satu VTX yang paling banyak digunakan 

adalah air, termasuk bangunan, perpedikan air, dan air terjun dimana VFX yang 

mendukung lingkungan karakter [10].

2. Landasan Teori

a. Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung

Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung adalah kawasan 

konservasi benteng terakhir pelestarian keanekaragaman hayati dan 

ekosistemnya. Melestarikan kekayaan floura dan fauna adalah wujud 

nyata. Mengelolah kawasan konservasi tidak akan lepas dari mengelolah 

kekayaan TN Babul memeiliki benteng alam karst yang kaya akan 

keragaman hayati. Ekosistem unik di huni oleh ratusan spesies kupu-kupu.

The Kingdom of Butterfly julukan ini selalu identik dengan 

Bantimurung. Kupu-kupu adalah kelompok serangga yang tergolong ke 

dalam bangsa Lepidoptera berarti kelompok serangga yang bersayap sisik. 

Susunan sisik-sisik ini yang menjadi corak dan warna dari kupu-kupu [11]. 

Jenis kupu-kupu yang di lindungi yaitu:

Tabel 1. Satwa Liar (Kupu-Kupu) Dilindungi


b. Modeling

Modeling merupakan langkah awal dari tahap produksi yang 

membuat model objek modeling. Dalam modeling dikenal istilah poligon 

mesh modeling yang merupakan tahap membuat bentuk dengan 

memodifikasi letak point atau segmen dari sebuah objek yang terbentuk 

dari polygon mesh [12]. Proses modeling bertujuan untuk membentuk 

ukuran dan bentuk objek supaya terlihat secara visual. Di dalam software

Blender, modeling objek dilakukan pada Edit Mode dengan bantuan 

beberapa fungsi, seperti extrude, pemberian skala, dan grab kemudian 

dapat ditambah modifier Mirror maupun Subdivision Surface untuk 

membentuk objek sesuai keinginan pembuatnya [13].

c. Regging

Ringging merupakan komponen yang penting sebagai pembuatan 

animasi, karena adanya rigging 3D animasi tidak bisa di kontrol untuk di 

gerakkan mulai dari strong pose menjadi beetwen. Tahap Rigging adalah 

proses pemberian controller dengan tujuan untuk mempermudah proses 

animating. Controller biasanya berupa edges [14]. 

Rigging adalah proses atau teknik yang digunakan dalam komputer 

grafis sebagai penghubung antara modeling dan animasi. Pada Teknik 

rigging, terdapat proses modeling dimana serangkaian alat digunakan 

untuk membangun objek animasi yang bertujuan untuk memanipulasi 

geometri virtual menjadi bentuk tertentu. Selanjutnya, tahap rigging

dilakukan dan dihubungkan dengan objek geometri. Unsur- unsur ini yang 

memungkinkan animator untuk memanipulasi atau menyerupai bentuk dan 

posisi objek geometri [15].

d. Blender

Blender adalah perangkat kreasi 3D yang bersifat gratis dan open 

source. Blender mendukung seluruh alur kerja 3D seperti modeling, 

rigging, animasi simulasi, rendering compositing dan motion tracking, 

bahkan pengeditan video dan pembuatan game [16]. Blender sangat cocok 

digunakan digunakan oleh perseorangan maupun studio kecil yang bermanfaat dalam proyek 3D. Perangkat luanak yang digunakan untuk 

membuat film animasi, efek visual, model cetak 3D, aplikasi 3D interaktif 

dan permainan video. Hasil program dapat digunakan di komputer lain 

walaupun tidak menginstall aplikasi blender terlebih dahulu [17].

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tahapan Penelitian


Gambar 2. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian terdiri atas 5 tahapan yaitu analisis kebutuhan 
(kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras, dan kebutuhan 
informasi), pengumpulan data (survei dan wawancara, literatur view, teknik 
dokumenter), analisis data, perencanaan sistem (tahapan pra-produksi, produksi 
dan tahapan pasca produksi), implementasi dan pengujian. Berikut penjelasan dari 
tahapan-tahapan penelitian:
1. Analisis Kebutuhan
a. Kebutuhan Perangkat Keras
1) Laptop
2) Processor Intel Core i5 Generasi 10.
3) RAM 8 GB.
4) Camera
b. Kebutuhan Perangkat Lunak
1) Microsoft Windows 10 Professional 64-bit, sebagai sistem operasi.
2) Browser Google Chrome versi 94.0.4606.71, digunakan untuk 
terhubung ke phpmyadmin untuk mengakses web server pada aplikasi 
dan admin.
3) Blender versi 3.0. digunakan sebagai desain asset 3D

c. Kebutuhan Informasi 

Data primer yang dibutuhkan dari kawasan wisata TN Babul yang 

terdaftar yang terdaftar kupu-kupu sebagai satwa liar yang dilindungi. 

Sedangkan data sekunder yang dibutuhkan penelitian yang relevan terkait 

penelitian sebelumnya. Maka hasil dari pengumpulan data ini dapat 

digunakan sebagai bahan untuk membuat desain asset kupu-kupu dan alur 

pelaksanaan kegiatan.

2. Pengumpulan Data

a. Survei dan wawancara

Pada metode didapatkan data secara langsung mengenai profil dan 

kondisi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Melaui dalam survei 

kepada bapak Tajuddin, wisatawan dan penjual souvenir mengamati proses 

penjualbelian kupu-kupu termasuk satwa yang dilindungi dengan alasan 

harga yang diperjualbelikan sangat tinggi. Kurangnya pengetahuan satwa 

liar yang dilindungi dan tidak ada pemberitahuan secara ilegal penjualan 

kupu-kupu tetapi jika terus berlanjut maka satwa liar yang dilindungi akan 

terancam punah. Sehingga dibutuhkan penyebaran informasi objek 3D 

satwa yang dilindungi sehingga wisatawan tidak membeli dan pedangan 

tidak memperdagangkan lagi satwa tang dilindungi. 

b. Studi Literatur

Pada tahapan ini, penulis menelusuri dan membuat data primer untuk 

mencatat problem di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Peneliti 

menelusuri sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat sebelumnya atau 

mencari referensi teori yang relevan dengan kasus dan permasalahan yang 

telah ditemukan. Hasil dari studi literatur dapat dijadikan acuan untuk 

membuat Perancangan 3D Modeling dan Rigging Kupu-Kupu sebagai 

Asset Wisata Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. 

c. Teknik Dokumenter

Metode ini merupakan teknik pengumpulan data dengan 

mengumpulkan data relevan dengan masalah terkait yang diteliti. Secara 

teknis, penulis mengumpulkan data diperoleh pada institusi bersangkutan.