PERANCANGAN 3D MODELING DAN RINGGING KUPU-
KUPU SEBAGAI ASET WISATA TAMAN NASIONAL
BANTIMURUNG BULUSARAUNG
JUDUL HALAMAN
ANDI RIZALDI PRATAMA
13120180019
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan keindahan sebagai potensi alam untuk dijadikan sumber belajar
yang ada di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung atau sering disebut TN
Babul adalah satu-satunya kawasan pelestarian alam untuk perlindungan bentang
alam karst di Indonesia. Terletak di lokasi pada Sulawesi Selatan tepatnya di
wilayah Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), telah
ditetapkan pemerintah sebagai salah satu wilayah pelestarian kupu-kupu. TN
Babul ini di dirikan pada tahun 2004 melalui Surat Keputusan dari Menteri
Kehutanan No. SK.398/Menhut-II/2004. Taman Nasional Bantimurung
Bulusaraung memiliki luas lahan ± 43.750 Ha, terdapat kawasan habitat kupu-
kupu yang termasuk kedalam Bioregion Wallace yang secara geologis yang
menjadi habitat campuran antara Oriental dan Australia. Menurut Wallace (1856)
tercatat setidaknya 247 jenis kupu-kupu di kawasan ini sehingga kawasan ini
dijuluki The Kingdom Of Butterfly [1].
Kawasan TN Babul sangat banyak terdapat keanekaragaman jenis, sehingga
menarik untuk diteliti serta dapat dijadikan sumber belajar. Potensi yang
dikembangkan di TN Babul adalah kupu-kupu [2]. Kupu-kupu adalah kelompok
serangga yang berasal dari super family Papilionoidea dengan ciri khas warna
sayap yang cerah dan bentuk tubuh panjang dan langsing. Keindahan kupu-kupu
yang cantik dan unik menjadikannya diminati banyak kolektor [3]. Penagkapan
kupu-kupu yang tidak terkendali dapat menjadi ancaman tersendiri bagi eksistensi
kupu-kupu di alam bebas .
Ancaman tersebut menjadi salah satu faktor yang mendasari pemerintah
menetapkan beberapa jenis kupu-kupu sebagai satwa liar yang dilindungi.
Preraturan ini telah direvisi dengan dikeluarkannya Peraturan Mentri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan No.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang jenis
tumbuhan dan satwa yang dilindungi, dengan adanya aturan baru tersebut maka
jumlah jenis kupu-kupu yang dilindungi bertambah menjadi 5 jenis yaitu Cethosi
Amyrina, Troides Haliphron, T.Helena, T.Hipolytus dan Trioides
Oblongomaculatus sebagai jenis kupu-kupu yang dilindungi. Mendukung upaya
perlindungan spesies kupu-kupu, peredaran jenis kupu-kupu diatur sesuai
peraturan perundangan yang berlaku. Penerbitan penangkapan, peredaran, dan
penjualan kupu-kupu di kawasan Bantimurung dan sekitarnya merupakan bagian
dari kegiatan pengamanan dan perlindungan kawasan. Upaya konservasi tidak
akan lengkap tampa ada dukungan dari pihak, terutama masyarakat setempat.
Hasil survei dan wawancara kepada bapak Tajuddin mengatakan
tereksposnya kekayaan dan keindahan alam Bantimurung telah mengundang
banyak minat masyarakat luas. Sehingga, kupu-kupu menjadi bahan baku
pembuatan souvenir yang diperjualbelikan sebagai cindra mata seperti gantungan
kunci, bingkai pajangan, pin, hingga aksesoris smartphone. Namun, semakin
banyak orang-orang ramai berwisata ke Bantimurung, habitat asli kupu-kupu
mulai tidak terlihat berterbangan disekitar TN Babul. Kawasan kupu-kupu yang
menjadi ikon khas di Bantimurung juga sudah mulai mendekati kepunahan karena
semakin banyak usaha perdagangan souvenir kupu-kupu yang diawetkan.
Penelitian [4] mengkaji aspek sosiopsikologis perilaku pembelian souvenir
yang bahkan terjadi pada spesies kupu-kupu yang dilindungi di TB Babul.
Pengunjung dapat mempengaruhi keberlanjutan wisata mupun populasi kupu-
kupu. Hal ini terkait dengan pengetahuan/peraturan tentang satwa yang dilindungi,
sebanyak 73,8% responden wisatawan mengaku tidak mengetahui adanya
peraturan yang melarang penangkapan kupu-kupu dilindungi. Demikian pula
80,7% responden pedagang souvenir mengaku tidak mengetahui peraturan yang
melarang perdagangan kupu-kupu. Sayangnya, tidak ada informasi yang diakses
di taman mengenai tindakan hukum yang diambil untuk melestarikan kupu-kupu.
Belum masksimalnya penyebaran informasi kupu-kupu sebagai satwa liar
yang dilindungi di TN Babul. Banyaknya usaha perdagangan souvenir dan
membengkaknya jumlah pengunjung membuat kupu-kupu berada pada titik
kepunahan. Hal ini, kurangnya informasi yang didapat oleh wisatawan dan
pedagang souvenir yang dilindungi dapat di perjualbelikan [5].
Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis membuat penelitian dengan
judul “Perancangan 3D Modeling Dan Rigging Kupu-Kupu Sebagai Aset Wisata
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung”. Hasil yang diharapkan penelitian ini
yaitu membuat asset 3D kupu-kupu yang tergolong satwa liar dilindungi.
Memanfaatkan asset 3D sebagai penyebaran informasi kepada wisatawan dan
pedangan souvenir kupu-kupu. Oleh karena itu, TN Babul harus membangun
praktik manajemen pengunjung untuk mengamankan pariwisata, termasuk
kegiatan perdagangan kupu-kupu untuk memberikan manfaat sosial dan ekonomi,
dengan tetap menjaga populasi kupu-kupu dan kelesterian lingkungan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka terdapat beberapa rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana membuat Perancangan 3D Modeling Dan Ringging Kupu-Kupu
Sebagai Aset Wisata Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung?
2. Bagaimana menerapkan metode 3D Modeling Dan Ringging dalam pembuatan
aset kupu-kupu pada kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dapat disimpulkan berdasarkan rumusan masalah
adalah sebagai berikut:
1. Memudahkan proses pembuatan asset kupu-kupu 3D sehingga dapat
menampilkan objek 3D secara virtual.
2. Penilaian yang dilakukan wisatawan untuk mendapatkan hasil tampilan objek
3D yang bersifat subjektif dengan menggunakan metode 3D Modeling Dan
Ringging.
D. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang diatas dalam penelitian ini, maka
penulis memberikan batasan yaitu:
1. Menggunakan aplikasi Blender sebagai peranglunak pembuatan animasi 3D.
2. Proses Modeling dan Rigging menggunakan Animal Metarig yang tersedia pada
Blender.
3. Gerakan yang diimplementasikan adalah gerakan dasar yang dilakukan seperti
terbang dan hinggap di bunga.
E. Manfat Penelitian
1. Manfaat Bagi Penulis
Menambah, mengembangkan wawasan keilmuan dan meningkatkan
pemahaman terhadap pentingnya pengembangan teknologi. Serta dapat
mengimplementasikan pengetahuan, skill dan inovasi yang telah didapatkan di
bangku perkuliahan sehingga menjadi mahasiswa aktif, kreatif dan inovatif
yang peka terhadap masalah pada lingkungan sekitar.
2. Manfaat Bagi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
Menjawab permasalahan yang dihadapi serta dapat memberikan
kemudahan dalam melakukan promosi penyebaran sistem informasi kepada
wisatawan. Perancangan aset 3D kupu-kupu diharapkan dapat menjadi solusi
alternatif dan dapat diimplementasikan saat promosi wisata dan presentasi di
luar kota, daerah dan negara sehingga tidak membawa kupu-kupu bentuk nyata
tetapi membawa objek kupu-kupu 3D virtual.
3. Manfaat Bagi Dunia Akademik
Menjadi sumbangsi kapada mahasiswa secara umum dan terkhusus di
Universitas Muslim Indonesia. Menambah referensi dan literatur sebagai bahan
penelitian lanjutan dimasa yang akan datang serta sebagai bahan tolak ukur
kemampuan mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu.
BAB II LANDASAN TEORi
A. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Terkait
Semakin menurunnya populasi badak dan harimau di Indonesia menjadi
perhatian serius dari pemerhati lingkungan. Hasil yang dicapai penulis berhasil
membuat dua desain karakter uang terdiri dari karakter Baja yang berupa badak
gemuk dan karakter Matra kecil dan imut. Manfaat dari desain karakter dan
rigging sebagai media yang dapat meningkatkan popularitas satwa Badak Jawa
dan Harimau Sumatera, selain itu juga dapat menambah pengetahuan tentang
cara mendesain dan me-rigging karakter 3D [6].
Perancangan modelling dan animasi 3D interior rumah ini menggunakan
software 3Ds Max untuk merancang rumah dan pembuatan animasi, sedangkan
untuk software Wondershare Filmora berfungsi untuk mengedit video dan
pemberian sound animasi agar lebih menarik. Pembuatan animasi 3D harus
diperlukan desain objek yang teliti agar sesuai denah rancangan untuk
menghasilkan animasi yang sesuai storyboard. Hasil perancangan modelling
dan animasi 3D interior rumah menggunakan aplikasi 3Ds max ini dapat
membantu masyarakat mencari referensi rumah menjadi lebih menarik [7].
Pembuatan animasi 3D terdapat proses yang disebut rigging.
Menggunakan sepuluh karakter dan beberapa gerakan sebagai bahan pengujian.
Metode pengujian yang digunakan terdiri dari jumlah keyframe yang dipakai
dalam membuat sebuah gerakan, jumlah objek yang diberikan keyframe dan
waktu yang dibutuhkan dalam membuat sebuah gerakan. Hasil dari pengujian
membuktikan bahwa karakter yang menggunakan rigging dapat membuat
proses animating menjadi lebih efektif [8].
Dalam Ringging karakter, penting mengutahui stuktur tulang yang akan
disusun, sebagai penganimasian baik manual maupun motion capture.
Percancangan rigging karakter khusus saat pra produksi, agar saat produksi
dapat jalankan dengan baik. Mempelajari merancang/membangun sebuah
rigging karakter untuk motion capture yang baik yang dapat digerakkan
menjadi sebuah animate yang terlihat nyata [9].
Efek visual dalam proses terkomputerisasi dimana gambar atau model
objek dibuat dan dimanipulasi yang melibatkan pembuatan efek suara digiral
dan khusus komputer. Model 3D yang diberi VFX akan memberikan tampilan
visual yang terlihat nyara. Salah satu VTX yang paling banyak digunakan
adalah air, termasuk bangunan, perpedikan air, dan air terjun dimana VFX yang
mendukung lingkungan karakter [10].
2. Landasan Teori
a. Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung adalah kawasan
konservasi benteng terakhir pelestarian keanekaragaman hayati dan
ekosistemnya. Melestarikan kekayaan floura dan fauna adalah wujud
nyata. Mengelolah kawasan konservasi tidak akan lepas dari mengelolah
kekayaan TN Babul memeiliki benteng alam karst yang kaya akan
keragaman hayati. Ekosistem unik di huni oleh ratusan spesies kupu-kupu.
The Kingdom of Butterfly julukan ini selalu identik dengan
Bantimurung. Kupu-kupu adalah kelompok serangga yang tergolong ke
dalam bangsa Lepidoptera berarti kelompok serangga yang bersayap sisik.
Susunan sisik-sisik ini yang menjadi corak dan warna dari kupu-kupu [11].
Jenis kupu-kupu yang di lindungi yaitu:
Tabel 1. Satwa Liar (Kupu-Kupu) Dilindungi
b. Modeling
Modeling merupakan langkah awal dari tahap produksi yang
membuat model objek modeling. Dalam modeling dikenal istilah poligon
mesh modeling yang merupakan tahap membuat bentuk dengan
memodifikasi letak point atau segmen dari sebuah objek yang terbentuk
dari polygon mesh [12]. Proses modeling bertujuan untuk membentuk
ukuran dan bentuk objek supaya terlihat secara visual. Di dalam software
Blender, modeling objek dilakukan pada Edit Mode dengan bantuan
beberapa fungsi, seperti extrude, pemberian skala, dan grab kemudian
dapat ditambah modifier Mirror maupun Subdivision Surface untuk
membentuk objek sesuai keinginan pembuatnya [13].
c. Regging
Ringging merupakan komponen yang penting sebagai pembuatan
animasi, karena adanya rigging 3D animasi tidak bisa di kontrol untuk di
gerakkan mulai dari strong pose menjadi beetwen. Tahap Rigging adalah
proses pemberian controller dengan tujuan untuk mempermudah proses
animating. Controller biasanya berupa edges [14].
Rigging adalah proses atau teknik yang digunakan dalam komputer
grafis sebagai penghubung antara modeling dan animasi. Pada Teknik
rigging, terdapat proses modeling dimana serangkaian alat digunakan
untuk membangun objek animasi yang bertujuan untuk memanipulasi
geometri virtual menjadi bentuk tertentu. Selanjutnya, tahap rigging
dilakukan dan dihubungkan dengan objek geometri. Unsur- unsur ini yang
memungkinkan animator untuk memanipulasi atau menyerupai bentuk dan
posisi objek geometri [15].
d. Blender
Blender adalah perangkat kreasi 3D yang bersifat gratis dan open
source. Blender mendukung seluruh alur kerja 3D seperti modeling,
rigging, animasi simulasi, rendering compositing dan motion tracking,
bahkan pengeditan video dan pembuatan game [16]. Blender sangat cocok
digunakan digunakan oleh perseorangan maupun studio kecil yang bermanfaat dalam proyek 3D. Perangkat luanak yang digunakan untuk
membuat film animasi, efek visual, model cetak 3D, aplikasi 3D interaktif
dan permainan video. Hasil program dapat digunakan di komputer lain
walaupun tidak menginstall aplikasi blender terlebih dahulu [17].
c. Kebutuhan Informasi
Data primer yang dibutuhkan dari kawasan wisata TN Babul yang
terdaftar yang terdaftar kupu-kupu sebagai satwa liar yang dilindungi.
Sedangkan data sekunder yang dibutuhkan penelitian yang relevan terkait
penelitian sebelumnya. Maka hasil dari pengumpulan data ini dapat
digunakan sebagai bahan untuk membuat desain asset kupu-kupu dan alur
pelaksanaan kegiatan.
2. Pengumpulan Data
a. Survei dan wawancara
Pada metode didapatkan data secara langsung mengenai profil dan
kondisi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Melaui dalam survei
kepada bapak Tajuddin, wisatawan dan penjual souvenir mengamati proses
penjualbelian kupu-kupu termasuk satwa yang dilindungi dengan alasan
harga yang diperjualbelikan sangat tinggi. Kurangnya pengetahuan satwa
liar yang dilindungi dan tidak ada pemberitahuan secara ilegal penjualan
kupu-kupu tetapi jika terus berlanjut maka satwa liar yang dilindungi akan
terancam punah. Sehingga dibutuhkan penyebaran informasi objek 3D
satwa yang dilindungi sehingga wisatawan tidak membeli dan pedangan
tidak memperdagangkan lagi satwa tang dilindungi.
b. Studi Literatur
Pada tahapan ini, penulis menelusuri dan membuat data primer untuk
mencatat problem di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Peneliti
menelusuri sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat sebelumnya atau
mencari referensi teori yang relevan dengan kasus dan permasalahan yang
telah ditemukan. Hasil dari studi literatur dapat dijadikan acuan untuk
membuat Perancangan 3D Modeling dan Rigging Kupu-Kupu sebagai
Asset Wisata Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.
c. Teknik Dokumenter
Metode ini merupakan teknik pengumpulan data dengan
mengumpulkan data relevan dengan masalah terkait yang diteliti. Secara
teknis, penulis mengumpulkan data diperoleh pada institusi bersangkutan.